Kayu Dolken Gelam

Kayu dolken gelam adalah jenis kayu komersial yang populer di Indonesia, berasal dari pohon Gelam (Melaleuca leucadendra). Kayu ini dikenal juga dengan sebutan kayu putih karena memiliki warna putih hingga putih keabu-abuan. Pohon gelam banyak tumbuh subur di daerah rawa dan lahan basah, seperti di Sumatra dan Kalimantan.

Ringkasan Utama

Meskipun ukurannya relatif kecil, kombinasi kekuatan, ketahanan air, dan sifat anti-hama menjadikan dolken gelam sebagai material konstruksi yang efisien dan andal, terutama untuk aplikasi di luar ruangan dan daerah yang rawan kelembapan.

• Kekuatan (Kelas Kuat II): Kayu dolken gelam tergolong kuat, membuatnya sering digunakan untuk struktur yang membutuhkan daya dukung.

• Ketahanan Air: Karena habitat aslinya di rawa-rawa, kayu ini memiliki sifat alami yang tahan terhadap air dan kelembapan.

• Tahan Rayap & Jamur: Kayu ini mengandung minyak alami yang berfungsi sebagai penangkal alami terhadap serangan rayap dan jamur, meskipun secara keawetan (Kelas Awet III) tergolong sedang.

• Ukuran: Dolken gelam umumnya dijual dalam bentuk batang bulat dengan diameter kecil (misalnya $\phi$ 5-10 cm) dan panjang tertentu.

Karakteristik Utama

Penggunaan Populer

Keunggulan-keunggulannya membuat dolken gelam menjadi pilihan material serbaguna, terutama dalam proyek konstruksi:

1. Tiang Pancang/Pondasi: Sangat ideal digunakan sebagai tiang pancang atau cerucuk untuk pondasi bangunan di tanah lembap atau rawa, menggantikan besi yang mudah berkarat di lingkungan berair.

2. Perancah (Steger): Batang dolken yang lurus dan kokoh sering digunakan sebagai tiang perancah atau steger dalam pekerjaan konstruksi beton.

3. Penahan Tanah: Digunakan sebagai penahan longsor pada proyek galian atau pembangunan saluran.

4. Konstruksi Ringan: Cocok untuk tiang pagar, rangka atap sementara, atau bagian dari sistem drainase.

Untuk mendapatkan penawaran terbaik silahkan hubungi kami